Selasa, 02 April 2013

0

ACCOUNTING SOFTWARE


A.    PENGERTIAN

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklarifikasi, mengola dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, Akuntansi sendiri berasal dari bahasa asing yaitu Accounting yang artinya bila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi biasa digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan sebagai informasi keuangan dan lain sebagainya.
Perangkat lunak atau biasa disebut dengan Software adalah sekumpulan data elektronik yang di simpan dan di atur oleh komputer. Data elektronik yang di simpan itu dapat berupa program atau instruksi untuk menjalankan suatu perintah. Melalui software ini lah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Software atau perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital di dalam komputer. Dengan kata lain, bagian dari sistem komputer yang tidak berwujud.
Software Akuntansi merupakan Software / Perangkat Lunak yang dibuat untuk mempermudah aktivitas dan pencatatan Akuntansi. Software ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan, atau dibeli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula merupakan kombinasi dari keduanya. Karena hal tersebut, kompleksitas dan kapabilitas perangkat lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung pada kondisi lingkungan perusahaan yang akan menggunakannya. Banyak Software Akuntansi baik buatan lokal maupun luar negeri yang memiliki fitur-fitur seperti dibawah ini:
  • Multi Cabang
  • Multi Company
  • Multi Currency
  • Multi Bahasa
  • Multi User
  • Database
  • Dll

B.     KIAT MEMILIH SOFTWARE

Secara prinsip sebuah software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifik dari organisasi atau perusahaan yang membutuhkannya. Hal ini sering diistilahkan sebagai pemenuhan terhadap “user requirements” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).
Disamping itu, terlepas dari apakah software tersebut dibeli jadi (off-the-shelf shelf software) atau dikembangkan secara khusus (tailor-made software), sebuah software yang baik haruslah pula berkualitas. Dalam salah satu referensi disebutkan bahwa sebuah software dikatakan berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok:
  1. Memenuhi kebutuhan pemakai, yang berarti bahwa jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna software tersebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas;
  2. Memenuhi standar pengembangan software, yang berarti bahwa jika cara pengembangan software tidak mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau tidak tercapai; dan
  3. Memenuhi sejumlah kriteria implisit, yang berarti bahwa jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik.

McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau kriteria yang mempengaruhi kualitas software. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan:
  1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);
  2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision); dan
  3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition).

1.      Product Operations
Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah:
·         Correctness : sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users;
·         Reliability : sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan;
·         Efficiency : banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya;
·         Integrity : sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan; dan
·         Usability : usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.



2.      Product Revision
Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah:
·         Maintainability : usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software.
·         Flexibility : usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional.
·         Testability : usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.

3.      Product Transition
Setelah integritas software secara teknis diukur dengan menggunakan faktor product operational dan secara implementasi telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat adaptibilitas software terhadap lingkungan baru:
·         Portability : usaha yang diperlukan untuk mentransfer software dari suatu hardware dan/atau sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware dan/atau sistem software lainnya.
·         Reusability : sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat digunakan ulang pada aplikasi lainnya
·         Interoperability : usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya

Dalam pengembangannya lebih lanjut, ketiga aspek tersebut kerap dihubungkan dengan sejumlah metric yang sering digunakan sebagai alat ukur dalam membandingkan kualitas software satu dengan lainnya.
Adapun metric yang dimaksud dalam skema pengukuran di atas adalah sebagai berikut:
  • Auditability : kemudahan untuk memeriksa apakah software memenuhi standar atau tidak;
  • Accuracy : ketelitian dari komputasi dan kontrol;
  • Communication Commonality : sejauh mana interface, protokol, dan bandwidth digunakan;
  • Completeness : sejauh mana implementasi penuh dari fungsi-fungsi yang diperlukan telah tercapai;
  • Conciseness : keringkasan program dalam ukuran LOC (line of commands);
  • Consistency : derajat penggunaan teknik-teknik desain dan dokumentasi yang seragam pada seluruh proyek pengembangan software;
  • Data Commonality : derajat penggunaan tipe dan struktur data baku pada seluruh program;
  • Error Tolerance : kerusakan yang terjadi apabila program mengalami error;
  • Execution Efficiency : kinerja run-time dari program;
  • Expandability : sejauh mana desain prosedur, data, atau arsitektur dapat diperluas;
  • Generality : luasnya kemungkinan aplikasi dari komponen-komponen program;
  • Hardware Independence : sejauh mana software tidak bergantung pada kekhususan dari hardware tempat software itu beroperasi;
  • Instrumentation : sejauh mana program memonitor operasi dirinya sendiri dan mengidentifikasi error yang terjadi;
  • Modularity : functional independence dari komponen-komponen program;
  • Operability : kemudahan mengoperasikan program;
  • Security : ketersediaan mekanisme untuk mengontrol dan melindungi program dan data terhadap akses dari pihak yang tidak berhak;
  • Self-Dokumentation : sejauh mana source-code memberikan dokumentasi yang berarti;
  • Simplicity : kemudahan suatu program untuk dimengerti;
  • Traceability : kemudahan merujuk balik implementasi atau komponen program ke kebutuhan pengguna software; dan
  • Training : sejauh mana software membantu pemakaian baru untuk menggunakan sistem.

Melihat penjelasan tersebut, maka terlihat bahwa faktor harga dan tipe vendor tidak secara langsung berpengaruh terhadap baik atau berkualitas tidaknya sebuah produk software. Namun, merupakan suatu kenyataan bahwa kebanyakan vendor ternama telah memiliki pengalaman selama berpuluh-puluh tahun dalam menerapkan metodologi pengembangan software yang berpegang teguh pada pencapaian aspek-aspek kualitas standar yang ada. Jika metodologi yang digunakan perlu menerapkan langkah-langkah yang menyerap cukup banyak sumber daya perusahaan, maka dengan sendirinya software yang dijual atau dikembangkan pun pada akhirnya menjadi mahal.
Khusus untuk perusahaan yang ingin bekerjasama dengan pihak ketiga atau vendor dalam mengembangkan perangkat lunak yang spesifik, maka ada baiknya dicek apakah vendor yang bersangkutan telah memiliki sertifikat CMM (Capability Maturity Model) dan berada pada level berapa perusahaan tersebut. Paling tidak, yang bersangkutan harus memiliki sertifikat dengan minimum level 3 (dari skala 5) sebagai jaminan bahwa software yang dihasilkan benar-benar berkualitas. CMM adalah sebuah standar pengembangan software berkualtias yang diperkenalkan oleh Software Engineering Institute (SEI) dan diakui kehandalannya di seluruh dunia.
Mengenai cara meyakinkan pimpinan mengenai pengadaan software yang mahal, memang perlu dilakukan proses analisa biaya dan manfaat (cost-benefit analysis). Tentu saja hal ini harus dilakukan secara “case-by-case”, karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda dan beranekaragamnya karakteristik dari software. Namun, di era globalisasi dan informasi ini perlu direnungkan oleh para pimpinan akan pendapat berikut ini:
“… bukan jamannya lagi memikirkan manfaat apa yang akan diperoleh perusahaan dengan menerapkan teknologi informasi, namun yang perlu direnungkan apakah perusahaan akan tetap dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha tanpa menggunakan teknologi informasi…”

C.    JENIS-JENIS SOFTWARE
Software  akuntansi dibagi beberapa jenis yaitu :
1.      Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Keci
Bisnis kecil yang terdiri dari UKM dengan skala rumahan dan bisnis pribadi secara personal, seperti online freelancer dan wiraswasta offline. Penggunaan software akuntansi dalam hal ini untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran keuangan. Software yang digunakan yaitu :
a.       ePeachtree (Best Software)
b.      MYOB plus for Windows (MYOB software)
c.       Peachtree Complete Accounting (Best Software)
d.      QuickBooks Online (Intuit)
e.       Small Business Manager (Microsoft)

2.      Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Menengah
Dalam software ini format laporan keuangan telah berkembang menjadi lebih kompleks karena adanya piutang dan utang, hubungan supllier, mitra usaha dan penanaman modal. Seperti promosi, investasi gedung, sewa lahan.
Software akuntansi yang digunakan yaitu:
a.       BusinessVision 32
b.      MAS 90 & MAS 200
c.       QuicksBooks Pro 2003
d.      ACCPAC Advantage Series Corporate Edition
e.       ACCPAC Pra Series
f.       Vision Point 2000
g.      Great Plains
h.       Navision
i.        SouthWare Excellence Series
j.        SYSPRO

3.      Software Akuntansi Untuk Bisnis Skala Besar
Manajemen keuangan tidak mencatat keluar masuknya uang, tetapi juga mempertimbangkan pembagian saham dan investasi jangka panjang.
Software akuntansi yang digunakan yaitu :
a.       Axapta (Microsoft Software)
b.      e-Business Suite (Oracle)
c.       MAS 500 (Best Software)
d.      Solomon (Microsoft)
e.       ACCPAC Advantage Series Enterprise Edition (Best Software)

Beberapa jenis software :
1.      KRISHAND
Software Krishand PPN 1107, Krishand Withholding Tax, Krishand PPh 21, Krishand Payroll, Krishand General Ledger. Software Krishand PPN 1107 / Withholding Tax / Krishand PPh 21 merupakan software database  yang membantu Anda di dalam mempersiapkan formulir-formulir pajak. Dengan menggunakan software ini, persiapan pelaporan pajak Anda menjadi praktis dan efisien tanpa perlu dipusingkan oleh masalah-masalah seperti salah hitung, salah ketik ataupun kesalahan sepele lainnya. Software Krishand bukan hanya sekedar software pelaporan pajak, tetapi memberikan nilai lebih dari itu. Banyak laporan internal yang disediakan untuk membantu Anda menganalisa data yang telah diinput. Untuk membantu Anda melakukan pekerjaan seminimal mungkin, software Krishand dapat dimodifikasi untuk disesuaikan dengan  kebutuhan perusahaan Anda seperti setting print out pada blanko SSP atau Faktur Pajak, impor data penjualan untuk pembuatan Faktur Pajak secara otomatis, impor data Faktur Pajak Keluaran maupun Masukan dari file Excel, impor data PPh untuk pembuatan Bukti.

Kelebihannya :
1.      Cepat dan Akurat
Dengan software Krishand, persiapan pelaporan pajak Anda akan terhindar dari kesalahan  seperti salah ketik, salah hitung, dsbnya, yang sering terjadi jika dilakukan secara manual.
2.      Praktis
Dapat mencetak langsung formulir pajak (yang telah disesuaikan dengan ketentuan dari kantor pajak) tanpa harus menggunakan blanko formulir pajak.
3.      Review setiap saat
Memungkinkan untuk mereview dan menampilkan kembali berkas-berkas pajak yang lama tanpa harus mengutak-atik ataupun mencari-cari arsip fisik berkas.
4.      Up to Date
Semua formulir perpajakan yang tersedia dalam aplikasi merupakan formulir terbaru yang sesuai dengan peraturan perpajakan terakhir.
5.      Membuat kerja lebih efektif, efisien dan hemat waktu.

Kekurangannya :
1.      Tidak tahu bagaimana caranya memulai mengembangkan OSS.
2.      Model bisnis yang tidak mengikuti pola bisnis software proprietary.
3.      Kepemilikan yang tidak jelas sehingga cenderung berlawanan ( anti-thesis ) dengan pola IPR ( Intellectual property Right ) yang juga sedang digalakkan oleh pemerintah dalam penelitian yang didanai selama ini.
4.      Tidak adanya dukungan komersial.
5.      Terlalu banyak variasi dari OSS.6.
6.      Usabilitas yang masih kurang baik.
7.      Terbatasnya sumber daya manusia, aplikasi dan komitmen terhadap OSS.

2.      ACCURATE V3 Standard
Software akuntansi dengan modul Account Payable, Account Receivable, Inventory, dan General Ledger yang terintegrasi. Dalam versi Standard, diberikan 2 (dua) license. Artinya, 2 user/client bisa menginput ke dalam 1 (satu) database dalam waktu yang bersamaan. Ada banyak fitur yang tersedia di Accurate 3.

Kelebihannya :
1.      Customer & Vendor. Bisa mengisi Saldo awal lebih dari 1 invoice.
2.      Purchase Order. Ada penambahan field Terms, dan FOB
3.      Purchase Invoice. Terdapat field Fiscal Rate untuk pembelian mata uang asing dengan PPN.
4.      Receive Item. Tidak menjurnal ke Hutang dagang lagi, namun ke: Barang yang belum ditagih (Unbilled goods).
5.      Purchase Return (d/h: Debit Memo). Nilai retur bisa memasukkan nilai Tax, Freight dan Discount dari Purchase Invoice.
6.      Vendor Payment (d/h: Make Payment). Setiap form ada nomor urutnya agar mempermudah pengarsipan.
7.      Sales Order. Ditambahkan field Salesman.
8.      Sales Invoice / Delivery Order. Item service dari SO bisa diproses lebih dari 1 Sales Invoice.

Kekurangannya :
1.   Single login. Hanya bisa login menggunakan user supervisor.
2.   Membuka database dari local PC, tidak bisa membuka database dari lokasi remote.
3.   OEM license, tidak bisa dimigrasikan atau dipindah ke komputer lain.
4.   Tidak untuk pemakaian multiple user, tidak diperbolehkan menambah license.
5.   Tidak mendapat diskon untuk major upgrade atau trade-in.

3.      K-SYSTEM INDONESIA
K-System adalah program terpadu operasional dan akuntansi yang di design khusus untuk kondisi Indonesia. Banyak perusahaan ingin melakukan komputerisasi karena dapat mempercepat operasional dan mempermudah kontrol. Data cukup diisi 1x dibagian operasional, faktur dicetak dari komputer dan proses pembukuan selanjutnya secara otomatis dikerjakan oleh komputer. Laporan yang dibutuhkanpun tersedia setiap saat.

Kelebihannya :
K-System memberi pilihan untuk anda yang akan melakukan komputerisasi karena K-System adalah program yang sudah baku, lengkap, teruji, integrated dan sepenuhnya ditulis dalam bahasa Indonesia dan banyak pendukungnya. K-System berjalan di Linux & Windows. Saat ini K-System sedang dikembangkan ke Web Based.

Kekurangannya :
1.      Untuk keamanan dan purna jual yang terjamin K-System tidak dijual tetapi hanya disewakan dan biaya sewa sudah termasuk penyesuaian program & laporan.
2.      Bagi perusahaan kecil, K-System single user diberikan secara cuma2 dan dapat pakai sepenuhnya di perusahaan, dan bagi Perusahaan menengah dan besar K-System single user ini bisa sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan komputerisasi di Perusahaan.
3.      Sayangnya komputerisasi bukanlan hal yang mudah. Tidak semua program sudah lengkap, integrated, teruji dan banyak pendukungnya. Source program juga tidak diserahkan sehingga program susah untuk disesuiakan sesuai dengan keinginan perusahaan.




4.      SAGE ACCPAC ERP
Adalah sebuah sistem akuntansi yang dikembangkan dengan arsitektur kelas dunia dan telah memenangkan berbagai penghargaan. Didesain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan baik besar maupun kecil, Sage Accpac ERP dapat dijalankan dengan menggunakan berbagai pilihan database. Sage Accpac ERP memenuhi kebutuhan perusahaan akan suatu aplikasi manajemen bisnis end-to-end yang terintegrasi penuh. Sage Accpac ERP memberikan fungsionalitas kerja yang lebih baik dengan kinerja yang tinggi dan kebebasan pilihan bagi penggunanya.

Kelebihannya :
1.      Efisien dan mudah digunakan
2.      Kemampuan reporting yang kompeten
3.      Dapat disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan perusahaan. Dengan tiga edisi (ERP100, ERP200, dan ERP500)
4.      Terintegrasi penuh
5.      Support Windows dan Linux
6.      Kombinasi desktop base dan web base

Sage Accpac ERP mempunyai dua modul utama yang saling terintegrasi penuh, yaitu Financial Modules dan Operational Modules.
·         Modul-modul finansial memenuhi kebutuhan aplikasi akuntansi perusahaan. Modul-modul finansial Sage Accpac ERP menyediakan interface yang user friendly untuk menjalankan kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan dan memberikan solusi yang utuh untuk berbagai jenis bidang usaha. Modul-modul finansial meliputi:
General Ledger, Accounts Payable, Accounts Receivable
·         Modul-modul operasional menyediakan suatu sistem yang user friendly untuk menjalankan kegiatan logistik dan distribusi perusahaan sehari-hari. Modul-modul operasional meliputi:
Order Entry / Sales Order, Purchase Order, Inventory Control

Kekurangannya :
1.      Hanya 1(satu) tipe dari database yang dapat digunakan untuk satu waktu. Jika digunakan untuk Btrieve dan kemudian untuk MSSQL, report sudah harus diganti.
2.      Sering kali menghabiskan waktu untuk perbaikan data.
3.      Sumber data ODBC harus dikonfigurasikan dengan tepat.
4.      Masalah hubungan/connectivity kemungkinan lebih sulit.

5.      MYOB ACCOUNTING 17
MYOB (Mind Your Own  Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara mengentri data transaksi melalui media formulir yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB akan memproses secara otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan berakhir dengan laporan keuangan. MYOB Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain.
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia. Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:

Kelebihannya :
1.      User friendly (mudah digunakan), bahkan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang akuntansi.
2.      Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.
3.      Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.
4.      Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber transaksi.
5.      Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.
6.      Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.
7.      Mudah dipahami dan digunakan, sehingga bisa diajarkan kepada siswa SMK/SMA dan mahasiswa, maupun dipelajari oleh user secara mandiri untuk aplikasi langsung dalam pengelolaan perusahaan.
8.      Bisa diterapkan untuk jenis usaha yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan besar.

Kekurangannya :
1.      Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi
2.      Tidak ada module Intercompany Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk membuat laporan keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi
3.      Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.
4.      Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.
5.      Database MYOB merupakan file based sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang besar dan kompleks. Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga optimalisasi pengolahan data lebih realistis.

D.    PERAN SOFTWARE AKUNTANSI DALAM DUNIA BISNIS

Semakin modernnya zaman, semakin mudah juga akses-akses yang didapat. Apalagi dalam teknologi yang semakin hari pertumbuhannya begitu pesat termasuk software akuntansi yang sudah banyak digunakan di kantor-kantor saat ini.
Penggunaan software ini sangat membantu dan meringankan pekerjaan seorang akuntan dibandingkan dengan cara yang manual. Hal itu sangat membuang-buang waktu dan hasilnya pun kurang efisien.
Software akuntansi adalah salah satu bentuk aplikasi akuntansi yang dihasilkan oleh kecanggihan teknologi untuk membantu para pengusaha mendapatkan laporan terkini mengenai kondisi keuangan perusahaan.
§  Memberikan kemudahan penggunaan
Banyak software akuntansi yang berkembang saat ini, dan banyak pula fasilitas yang ditawarkan untuk memudahkan para penggunanya dalam bekerja. Kebanyakan perusahaan software akuntansi menawarkan sebuah sistem yang sederhana dan mudah untuk digunakan seperti tampilannya yang diracang dengan berbagai bahasa, memberikan sebuah konfirmasi dalam entry data, sehingga sangat meminimalkan terjadinya kesalahan. Dengan kemudahan ini, seseorang yang bukan merupakan seorang  ahli akuntan juga dapat menggunakan software akuntansi dengan yakin dan pasti.
§  Menghemat waktu dalam pembuatan laporan keuangan
Memproduksi laporan keuangan yang berkualitas merupakan tugas berat akuntan. Komputer telah mengambil alih peran ini, dan meskipun masih perlu melakukan input data, namun tidak dapat dipungkiri waktu yang digunakan tentu lebih cepat dibandingkan dengan mengerjakannya secara manual. Dengan begitu, lebih banyak waktu yang dapat dihabiskan untuk menganalisis data ketimbang memproduksi laporan keuangan.
§  Menyimpan data secara akurat
Setiap akhir tahun, seorang akuntan pasti membutuhkan data data diawal tahun untuk membuat laporan akhiran tahun atau yang biasa dikenal dengan tutup buku. Program akuntansi dirancang untuk memudakan pengguna menyimpan setiap data dalam perangkat lunak sehingga informasi dapat diekspor ke berbagai jenis perangkat lunak lainnya. Jika setup data dari perangkat lunak dilakukan dengan benar, maka pelaku bisnis secara efektif dapat menyimpan data-datanya. Software akuntansi juga menyediakan fitur pengamanan data dengan menggunakan kata kunci, sehingga dapat mencegah seorang karyawan untu mencuri data.

0 komentar:

Posting Komentar