A.
PENGERTIAN
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklarifikasi,
mengola dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan, Akuntansi sendiri berasal dari bahasa asing yaitu Accounting
yang artinya bila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah menghitung
atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi biasa digunakan oleh suatu
organisasi atau perusahaan sebagai informasi keuangan dan lain sebagainya.
Perangkat lunak atau biasa disebut dengan Software adalah sekumpulan
data elektronik yang di simpan dan di atur oleh komputer. Data elektronik yang
di simpan itu dapat berupa program atau instruksi untuk menjalankan suatu
perintah. Melalui software ini lah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
Software atau perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang
diformat dan disimpan secara digital di dalam komputer. Dengan kata lain,
bagian dari sistem komputer yang tidak berwujud.
Software Akuntansi merupakan Software / Perangkat Lunak yang dibuat untuk
mempermudah aktivitas dan pencatatan Akuntansi. Software ini bisa
merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan, atau
dibeli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula merupakan
kombinasi dari keduanya. Karena hal tersebut, kompleksitas dan kapabilitas
perangkat lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung pada kondisi lingkungan perusahaan yang akan
menggunakannya. Banyak Software Akuntansi baik buatan lokal maupun luar
negeri yang memiliki fitur-fitur seperti dibawah ini:
- Multi Cabang
- Multi Company
- Multi Currency
- Multi Bahasa
- Multi User
- Database
- Dll
B.
KIAT MEMILIH SOFTWARE
Secara prinsip sebuah software dikatakan baik apabila dapat
secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifik dari organisasi atau
perusahaan yang membutuhkannya. Hal ini sering diistilahkan sebagai pemenuhan
terhadap “user requirements” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih
dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).
Disamping itu, terlepas dari apakah software tersebut dibeli
jadi (off-the-shelf shelf software) atau dikembangkan secara khusus
(tailor-made software), sebuah software yang baik haruslah pula berkualitas.
Dalam salah satu referensi disebutkan bahwa sebuah software dikatakan
berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok:
- Memenuhi kebutuhan pemakai, yang berarti bahwa jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna software tersebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas;
- Memenuhi standar pengembangan software, yang berarti bahwa jika cara pengembangan software tidak mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau tidak tercapai; dan
- Memenuhi sejumlah kriteria implisit, yang berarti bahwa jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik.
McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah mengusulkan
suatu penggolongan faktor-faktor atau kriteria yang mempengaruhi kualitas
software. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi
tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan:
- Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);
- Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision); dan
- Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product Transition).
1.
Product
Operations
Sifat-sifat
operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan
oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan
sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan
teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software.
Faktor-faktor
McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah:
·
Correctness : sejauh mana suatu software
memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users;
·
Reliability : sejauh mana suatu software dapat
diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan;
·
Efficiency : banyaknya sumber daya komputasi
dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya;
·
Integrity : sejauh mana akses ke software dan
data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan; dan
·
Usability : usaha yang diperlukan untuk
mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari
software.
2.
Product
Revision
Setelah
sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat
berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi.
Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah
dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat
diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Faktor-faktor
McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan
adalah:
·
Maintainability : usaha yang diperlukan untuk
menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software.
·
Flexibility : usaha yang diperlukan untuk
melakukan modifikasi terhadap software yang operasional.
·
Testability : usaha yang diperlukan untuk
menguji suatu software untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang
dikehendaki atau tidak.
3.
Product
Transition
Setelah
integritas software secara teknis diukur dengan menggunakan faktor product
operational dan secara implementasi telah disesuaikan dengan faktor product
revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi –
yaitu bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau
kerangka sistem yang beragam.
Faktor-faktor
McCall yang berkaitan dengan tingkat adaptibilitas software terhadap lingkungan
baru:
·
Portability
: usaha yang diperlukan untuk mentransfer software dari suatu hardware dan/atau
sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware dan/atau sistem
software lainnya.
·
Reusability
: sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat digunakan ulang pada
aplikasi lainnya
·
Interoperability
: usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya
Dalam pengembangannya lebih lanjut, ketiga aspek tersebut
kerap dihubungkan dengan sejumlah metric yang sering digunakan sebagai alat
ukur dalam membandingkan kualitas software satu dengan lainnya.
Adapun metric yang dimaksud dalam skema pengukuran di atas
adalah sebagai berikut:
- Auditability : kemudahan untuk memeriksa apakah software memenuhi standar atau tidak;
- Accuracy : ketelitian dari komputasi dan kontrol;
- Communication Commonality : sejauh mana interface, protokol, dan bandwidth digunakan;
- Completeness : sejauh mana implementasi penuh dari fungsi-fungsi yang diperlukan telah tercapai;
- Conciseness : keringkasan program dalam ukuran LOC (line of commands);
- Consistency : derajat penggunaan teknik-teknik desain dan dokumentasi yang seragam pada seluruh proyek pengembangan software;
- Data Commonality : derajat penggunaan tipe dan struktur data baku pada seluruh program;
- Error Tolerance : kerusakan yang terjadi apabila program mengalami error;
- Execution Efficiency : kinerja run-time dari program;
- Expandability : sejauh mana desain prosedur, data, atau arsitektur dapat diperluas;
- Generality : luasnya kemungkinan aplikasi dari komponen-komponen program;
- Hardware Independence : sejauh mana software tidak bergantung pada kekhususan dari hardware tempat software itu beroperasi;
- Instrumentation : sejauh mana program memonitor operasi dirinya sendiri dan mengidentifikasi error yang terjadi;
- Modularity : functional independence dari komponen-komponen program;
- Operability : kemudahan mengoperasikan program;
- Security : ketersediaan mekanisme untuk mengontrol dan melindungi program dan data terhadap akses dari pihak yang tidak berhak;
- Self-Dokumentation : sejauh mana source-code memberikan dokumentasi yang berarti;
- Simplicity : kemudahan suatu program untuk dimengerti;
- Traceability : kemudahan merujuk balik implementasi atau komponen program ke kebutuhan pengguna software; dan
- Training : sejauh mana software membantu pemakaian baru untuk menggunakan sistem.
Melihat penjelasan tersebut, maka terlihat bahwa faktor
harga dan tipe vendor tidak secara langsung berpengaruh terhadap baik atau
berkualitas tidaknya sebuah produk software. Namun, merupakan suatu kenyataan
bahwa kebanyakan vendor ternama telah memiliki pengalaman selama berpuluh-puluh
tahun dalam menerapkan metodologi pengembangan software yang berpegang teguh
pada pencapaian aspek-aspek kualitas standar yang ada. Jika metodologi yang
digunakan perlu menerapkan langkah-langkah yang menyerap cukup banyak sumber
daya perusahaan, maka dengan sendirinya software yang dijual atau dikembangkan
pun pada akhirnya menjadi mahal.
Khusus untuk perusahaan yang ingin bekerjasama dengan pihak
ketiga atau vendor dalam mengembangkan perangkat lunak yang spesifik, maka ada
baiknya dicek apakah vendor yang bersangkutan telah memiliki sertifikat CMM
(Capability Maturity Model) dan berada pada level berapa perusahaan tersebut.
Paling tidak, yang bersangkutan harus memiliki sertifikat dengan minimum level
3 (dari skala 5) sebagai jaminan bahwa software yang dihasilkan benar-benar
berkualitas. CMM adalah sebuah standar pengembangan software berkualtias
yang diperkenalkan oleh Software Engineering Institute (SEI) dan diakui
kehandalannya di seluruh dunia.
Mengenai cara meyakinkan pimpinan mengenai pengadaan
software yang mahal, memang perlu dilakukan proses analisa biaya dan manfaat
(cost-benefit analysis). Tentu saja hal ini harus dilakukan secara
“case-by-case”, karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda dan
beranekaragamnya karakteristik dari software. Namun, di era globalisasi dan
informasi ini perlu direnungkan oleh para pimpinan akan pendapat berikut ini:
“…
bukan jamannya lagi memikirkan manfaat apa yang akan diperoleh perusahaan
dengan menerapkan teknologi informasi, namun yang perlu direnungkan apakah
perusahaan akan tetap dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha tanpa
menggunakan teknologi informasi…”
C.
JENIS-JENIS SOFTWARE
Software akuntansi dibagi
beberapa jenis yaitu
:
1.
Software
Akuntansi Untuk Bisnis Skala Keci
Bisnis kecil yang terdiri dari UKM
dengan skala rumahan dan bisnis pribadi secara personal, seperti online
freelancer dan wiraswasta offline. Penggunaan software akuntansi dalam hal ini
untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran keuangan. Software yang digunakan
yaitu :
a. ePeachtree (Best Software)
b. MYOB plus for Windows (MYOB
software)
c. Peachtree Complete Accounting (Best
Software)
d. QuickBooks Online (Intuit)
e. Small Business Manager (Microsoft)
2.
Software
Akuntansi Untuk Bisnis Skala Menengah
Dalam software ini format laporan
keuangan telah berkembang menjadi lebih kompleks karena adanya piutang dan
utang, hubungan supllier, mitra usaha dan penanaman modal. Seperti promosi,
investasi gedung, sewa lahan.
Software akuntansi yang digunakan
yaitu:
a. BusinessVision 32
b. MAS 90 & MAS 200
c. QuicksBooks Pro 2003
d. ACCPAC Advantage Series Corporate
Edition
e. ACCPAC Pra Series
f. Vision Point 2000
g. Great Plains
h. Navision
i.
SouthWare
Excellence Series
j.
SYSPRO
3.
Software
Akuntansi Untuk Bisnis Skala Besar
Manajemen keuangan tidak mencatat
keluar masuknya uang, tetapi juga mempertimbangkan pembagian saham dan
investasi jangka panjang.
Software akuntansi yang digunakan
yaitu :
a. Axapta (Microsoft Software)
b. e-Business Suite (Oracle)
c. MAS 500 (Best Software)
d. Solomon (Microsoft)
e. ACCPAC Advantage Series Enterprise
Edition (Best Software)
Beberapa jenis software :
1.
KRISHAND
Software
Krishand PPN 1107, Krishand Withholding Tax, Krishand PPh 21, Krishand Payroll,
Krishand General Ledger. Software Krishand PPN 1107 / Withholding Tax /
Krishand PPh 21 merupakan software database yang membantu Anda di dalam
mempersiapkan formulir-formulir pajak. Dengan menggunakan software ini,
persiapan pelaporan pajak Anda menjadi praktis dan efisien tanpa perlu
dipusingkan oleh masalah-masalah seperti salah hitung, salah ketik ataupun
kesalahan sepele lainnya. Software Krishand bukan hanya sekedar software
pelaporan pajak, tetapi memberikan nilai lebih dari itu. Banyak laporan
internal yang disediakan untuk membantu Anda menganalisa data yang telah
diinput. Untuk membantu Anda melakukan pekerjaan seminimal mungkin, software
Krishand dapat dimodifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
Anda seperti setting print out pada blanko SSP atau Faktur Pajak, impor data
penjualan untuk pembuatan Faktur Pajak secara otomatis, impor data Faktur Pajak
Keluaran maupun Masukan dari file Excel, impor data PPh untuk pembuatan Bukti.
Kelebihannya :
1. Cepat
dan Akurat
Dengan software
Krishand, persiapan pelaporan pajak Anda akan terhindar dari kesalahan
seperti salah ketik, salah hitung, dsbnya, yang sering terjadi jika dilakukan
secara manual.
2. Praktis
Dapat mencetak langsung
formulir pajak (yang telah disesuaikan dengan ketentuan dari kantor pajak)
tanpa harus menggunakan blanko formulir pajak.
3. Review
setiap saat
Memungkinkan untuk
mereview dan menampilkan kembali berkas-berkas pajak yang lama tanpa harus
mengutak-atik ataupun mencari-cari arsip fisik berkas.
4. Up
to Date
Semua formulir
perpajakan yang tersedia dalam aplikasi merupakan formulir terbaru yang sesuai
dengan peraturan perpajakan terakhir.
5. Membuat
kerja lebih efektif, efisien dan hemat waktu.
Kekurangannya :
1. Tidak tahu bagaimana caranya memulai
mengembangkan OSS.
2. Model bisnis yang tidak mengikuti
pola bisnis software proprietary.
3. Kepemilikan yang tidak jelas
sehingga cenderung berlawanan ( anti-thesis ) dengan pola IPR ( Intellectual
property Right ) yang juga sedang digalakkan oleh pemerintah dalam penelitian
yang didanai selama ini.
4. Tidak adanya dukungan komersial.
5. Terlalu banyak variasi dari OSS.6.
6. Usabilitas yang masih kurang baik.
7. Terbatasnya sumber daya manusia,
aplikasi dan komitmen terhadap OSS.
2.
ACCURATE
V3 Standard
Software
akuntansi dengan modul Account Payable, Account Receivable, Inventory, dan
General Ledger yang terintegrasi. Dalam versi Standard, diberikan 2 (dua)
license. Artinya, 2 user/client bisa menginput ke dalam 1 (satu) database dalam
waktu yang bersamaan. Ada banyak fitur yang tersedia di Accurate 3.
Kelebihannya :
1. Customer & Vendor. Bisa mengisi
Saldo awal lebih dari 1 invoice.
2. Purchase Order. Ada penambahan field
Terms, dan FOB
3. Purchase Invoice. Terdapat field
Fiscal Rate untuk pembelian mata uang asing dengan PPN.
4. Receive Item. Tidak menjurnal ke
Hutang dagang lagi, namun ke: Barang yang belum ditagih (Unbilled goods).
5. Purchase Return (d/h: Debit Memo). Nilai
retur bisa memasukkan nilai Tax, Freight dan Discount dari Purchase Invoice.
6. Vendor Payment (d/h: Make Payment). Setiap
form ada nomor urutnya agar mempermudah pengarsipan.
7. Sales Order. Ditambahkan field
Salesman.
8. Sales Invoice / Delivery Order. Item
service dari SO bisa diproses lebih dari 1 Sales Invoice.
Kekurangannya :
1. Single login. Hanya bisa login
menggunakan user supervisor.
2. Membuka database dari local PC,
tidak bisa membuka database dari lokasi remote.
3. OEM license, tidak bisa dimigrasikan
atau dipindah ke komputer lain.
4. Tidak untuk pemakaian multiple user,
tidak diperbolehkan menambah license.
5. Tidak mendapat diskon untuk major
upgrade atau trade-in.
3.
K-SYSTEM
INDONESIA
K-System adalah program terpadu operasional
dan akuntansi yang di design khusus untuk kondisi Indonesia. Banyak perusahaan
ingin melakukan komputerisasi karena dapat mempercepat operasional dan
mempermudah kontrol. Data cukup diisi 1x dibagian operasional, faktur dicetak
dari komputer dan proses pembukuan selanjutnya secara otomatis dikerjakan oleh
komputer. Laporan yang dibutuhkanpun tersedia setiap saat.
Kelebihannya :
K-System memberi pilihan untuk anda yang
akan melakukan komputerisasi karena K-System adalah program yang sudah baku,
lengkap, teruji, integrated dan sepenuhnya ditulis dalam bahasa Indonesia dan
banyak pendukungnya. K-System berjalan di Linux & Windows. Saat ini
K-System sedang dikembangkan ke Web Based.
Kekurangannya :
1. Untuk keamanan dan purna jual yang
terjamin
K-System tidak
dijual tetapi hanya disewakan dan biaya sewa sudah termasuk penyesuaian program
& laporan.
2. Bagi perusahaan kecil, K-System
single user diberikan secara cuma2 dan dapat pakai sepenuhnya di perusahaan,
dan bagi Perusahaan menengah dan besar K-System single user ini bisa sebagai
bahan pertimbangan untuk melakukan komputerisasi di Perusahaan.
3. Sayangnya komputerisasi bukanlan hal
yang mudah. Tidak semua program sudah lengkap, integrated, teruji dan banyak
pendukungnya. Source program juga tidak diserahkan sehingga program susah
untuk disesuiakan sesuai dengan keinginan perusahaan.
4. SAGE ACCPAC ERP
Adalah
sebuah sistem akuntansi yang dikembangkan dengan arsitektur kelas dunia dan
telah memenangkan berbagai penghargaan. Didesain untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan baik besar maupun kecil, Sage Accpac ERP dapat dijalankan dengan
menggunakan berbagai pilihan database. Sage Accpac ERP memenuhi kebutuhan
perusahaan akan suatu aplikasi manajemen bisnis end-to-end yang
terintegrasi penuh. Sage Accpac ERP memberikan fungsionalitas kerja yang lebih
baik dengan kinerja yang tinggi dan kebebasan pilihan bagi penggunanya.
Kelebihannya :
1. Efisien dan mudah digunakan
2. Kemampuan reporting yang kompeten
3. Dapat disesuaikan dengan ukuran dan
kebutuhan perusahaan. Dengan tiga edisi (ERP100, ERP200, dan ERP500)
4. Terintegrasi penuh
5. Support Windows dan Linux
6. Kombinasi desktop base dan web
base
Sage Accpac ERP mempunyai dua modul
utama yang saling terintegrasi penuh, yaitu Financial Modules dan Operational
Modules.
·
Modul-modul
finansial memenuhi
kebutuhan aplikasi akuntansi perusahaan. Modul-modul finansial Sage Accpac ERP
menyediakan interface yang user friendly untuk menjalankan
kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan dan memberikan solusi yang utuh
untuk berbagai jenis bidang usaha. Modul-modul finansial meliputi:
General
Ledger, Accounts Payable, Accounts Receivable
·
Modul-modul
operasional
menyediakan suatu sistem yang user friendly untuk menjalankan kegiatan
logistik dan distribusi perusahaan sehari-hari. Modul-modul operasional
meliputi:
Order
Entry / Sales Order, Purchase Order, Inventory Control
Kekurangannya :
1. Hanya 1(satu) tipe dari database
yang dapat digunakan untuk satu waktu. Jika digunakan untuk Btrieve dan
kemudian untuk MSSQL, report sudah harus diganti.
2. Sering kali menghabiskan waktu untuk
perbaikan data.
3. Sumber data ODBC harus
dikonfigurasikan dengan tepat.
4. Masalah hubungan/connectivity
kemungkinan lebih sulit.
5. MYOB ACCOUNTING 17
MYOB (Mind
Your Own Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi
secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi
akuntansi dilakukan dengan cara mengentri data transaksi melalui media formulir
yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB akan memproses secara
otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan
berakhir dengan laporan keuangan. MYOB Accounting dapat diterapkan pada
berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri
(pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain.
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia. Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia. Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:
Kelebihannya :
1. User friendly (mudah digunakan),
bahkan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang
akuntansi.
2. Tingkat keamanan yang cukup valid
untuk setiap user.
3. Kemampuan eksplorasi semua laporan
ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.
4. Kemampuan trash back semua laporan
ke sumber dokumen dan sumber transaksi.
5. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis
perusahaan yang telah direkomendasikan.
6. Menampilkan laporan keuangan
komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk
grafik.
7. Mudah dipahami dan digunakan,
sehingga bisa diajarkan kepada siswa SMK/SMA dan mahasiswa, maupun dipelajari
oleh user secara mandiri untuk aplikasi langsung dalam pengelolaan perusahaan.
8. Bisa diterapkan untuk jenis usaha
yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan besar.
Kekurangannya :
1. Tidak ada module fixed assets,
sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang
dimiliki maka harus membeli add on lagi
2. Tidak ada module Intercompany
Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk membuat laporan
keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi
3. Kelemahan Multi Warehouse yang
mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di
dalam MYOB.
4. Tidak dapat digunakan untuk
mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak
dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.
5. Database MYOB merupakan file based
sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang besar dan kompleks.
Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga
optimalisasi pengolahan data lebih realistis.
D.
PERAN
SOFTWARE AKUNTANSI DALAM DUNIA BISNIS
Semakin modernnya zaman, semakin mudah juga
akses-akses yang didapat. Apalagi dalam teknologi yang semakin hari
pertumbuhannya begitu pesat termasuk software akuntansi yang sudah banyak digunakan di
kantor-kantor saat ini.
Penggunaan software ini sangat
membantu dan meringankan pekerjaan seorang akuntan dibandingkan dengan cara
yang manual. Hal itu sangat membuang-buang waktu dan hasilnya pun kurang
efisien.
Software akuntansi
adalah salah satu bentuk aplikasi akuntansi yang dihasilkan oleh kecanggihan
teknologi untuk membantu para pengusaha mendapatkan laporan terkini mengenai
kondisi keuangan perusahaan.
§ Memberikan kemudahan penggunaan
Banyak software akuntansi yang
berkembang saat ini, dan banyak pula fasilitas yang ditawarkan untuk memudahkan
para penggunanya dalam bekerja. Kebanyakan perusahaan software akuntansi
menawarkan sebuah sistem yang sederhana dan mudah untuk digunakan seperti
tampilannya yang diracang dengan berbagai bahasa, memberikan sebuah konfirmasi
dalam entry data, sehingga sangat meminimalkan terjadinya kesalahan. Dengan
kemudahan ini, seseorang yang bukan merupakan seorang ahli akuntan juga
dapat menggunakan software akuntansi dengan yakin dan pasti.
§ Menghemat waktu dalam pembuatan
laporan keuangan
Memproduksi laporan keuangan yang
berkualitas merupakan tugas berat akuntan. Komputer telah mengambil alih peran
ini, dan meskipun masih perlu melakukan input data, namun tidak dapat
dipungkiri waktu yang digunakan tentu lebih cepat dibandingkan dengan
mengerjakannya secara manual. Dengan begitu, lebih banyak waktu yang dapat
dihabiskan untuk menganalisis data ketimbang memproduksi laporan keuangan.
§ Menyimpan data secara akurat
Setiap akhir tahun, seorang akuntan
pasti membutuhkan data data diawal tahun untuk membuat laporan akhiran tahun
atau yang biasa dikenal dengan tutup buku. Program akuntansi dirancang untuk
memudakan pengguna menyimpan setiap data dalam perangkat lunak sehingga
informasi dapat diekspor ke berbagai jenis perangkat lunak lainnya. Jika setup
data dari perangkat lunak dilakukan dengan benar, maka pelaku bisnis secara
efektif dapat menyimpan data-datanya. Software akuntansi juga menyediakan fitur
pengamanan data dengan menggunakan kata kunci, sehingga dapat mencegah seorang
karyawan untu mencuri data.
0 komentar:
Posting Komentar